Minggu, 28 Desember 2008

mulai lah dewasa saat dijalan

Sore itu dengan mengendarai honda tigerku sepulang dari rumah orang tua yang memang saat itu walau tinggal sekota tapi tidak tinggal serumah, ditengah perjalanan pulang aku dikagetkan sebuah sepeda motor bebek dari arah berlawanan yang hampir menabrak aku, sepeda motor itu melaju dengan kecepatan tinggi ingin mendahului mobil yang ada depanya, tetapi dia terlalu banyak mengambil badan jalan arah berlawanan hingga hampir menabrak aku. Aku yang terkaget karena sepeda motor tersebut tiba-tiba saja muncul dari balik mobil. Seperti biasa aku yang memang aggak cepat merah kalau lagi dijalanan kota makassar yang ajaib ( ajaib karena tingkah supir pete-pete yang semaunya, pengendara motor yang tidak jelas maunya, belum lagi daeng beca yang sok bodoh biasa melawan arah kalo bawa beca tapi pakpolisi cuek aja dan bla…bla….bla…) keluar lah kata-kata sok jagoan yang saya pikir tidak penting tapi dari pada dipendam jadi tumor, denga nada marah :” /@###$^%&%$#@ ” sambil melihat kearah pengendara itu yang mukanya terlihat panik tapi terus saja menarik gas, pengendara motor itu yang ternyata yang masih mengunakan seragam putih celana pendek biru masih memacu motornya dan terlihat hampir juga menabrak beberapa kendaraan dibelakang aku, sebenarnya mau mutar motor untuk mengejar tapi malas yah sudahlah.

setelah mengarahkan posisi tigerku kerah yang benar, tigerku mulai jalan untuk mengantarku pulang, barus sedikit roda tigerku berputar harus terhenti karena jalanan macet, jalan jadi macet karena banyak pengendara yang memarkirkan kendaraan di badan jalan dan turun untuk melihat kerumunan orang ditengah jalan, ini sudah bisa tebak pasti tabrakan, tapi penasaran jadi mau lihat juga, aku parkirkan tigerku ditengah jalan trus turun untuk melihat kerumunan. Ditengah kerumuna itu terlihat seorang ibu-ibu tergeletak nafasnya tinggal satu-satu susah disekiarnya penuh darah, banyak darah dijalan yang kayanya berasal dari beberapa bagian tubuhnya yang luka yang paling seram darah yang keluar dari hudung dan luka dikepala, dilihat dari tangannya masih memegang tas plastic yang berisi belanjaan mungkin baru pulang dari pasar, ibu itu korban tabrak lari kata seseorang yang ngakunya saksi mata, ceritanya ibu itu sedang meyebrang jalan, trus ada motor lewat denga kencang panik melihat orang meyebrang ditabtak lah ibu itu. Sang saksi mata denga yakin katanya pengendara motor itu mengenakan seragam putih biru dengan ciri-ciri motor sama dengan motor yang hampir menabrak aku tadi, wah @$$@^@#^#*$^& anak itu.

Seorang anak yang mungkin masih ditemani klo mau tidur, klo flu ingusnya banyak keluar bisa berbuat jahat seperti itu, tidak bertanggung jawab malah kabur, jelas anak itu salah karena ugal-ugalan dijalan sampai nabrak, lari lagi tidak dapat dimaklumi alasan jiwa muda mencari jati diri( arti kata jati diri pasti dia tudak tahu) atau sekedar pembuktian untuk memicu adrenalin yang harusnya dia pertanggungjawabkan.

Salahkan orang tuanya yang mengajar sejak dini mengendarai kendaraan dan mengizinkan anaknya berkendara tanpa pengawasanya dijalan yang kejam yang tertinggi kemungkinan matinya. Dijalan sekarang biasa kita dapati pada pagihari pas berhenti saat lampu merah tidak jarang disamping terlihat anak bersegam sekolah megendarai motor kesekolah baik putih abu-abu, putih biru, bahkan putih merah. Saya pernah dengar dalam kekuatan besar ada tanggung jawab besar, mapuh kah seorang anak ini mengedalikan kekuatan ini ( kendaraan bermotor) baik fisik maupun mental, yah oke fisiknya sudah bisa tapi bagaimana mental, cukup dewasakan dia menentukan sikap saat berkendaraan dan dapat mempertanggung jawabkan. Tapi banyak juga pengguna jalan klo dilihat dari muka sudah bapak-bapak tapi tingkah lakunya seperti anak-anak klo dijalan.

Salahkah birokrasi yang terkait, yang mengeluarka surat izin mengemudi apakah sudah pantas seseorang memiliki sim (surat izin mengemudi), aku tidak mau banyak bicara tentang yang ini karena kedua sim yang saya miliki adalah sim tembak ( cepat tepat aman dan terkendali ) malah salah satunya ditambah satu tahun umurnya pas buat umur belum sampai.

Tidak taulah yang bertanggung jawab atas semua ini, tapi setelah kejadian itu aku berusaha meminimalis kesalah saat berkendaan dan lebih taat dengan rambu-rambu lalulintas dengan alasan itu bukan buat orang lain saja tapi buat kesalamatan aku juga.

Keep ride………. salam